IPB Sukses Menjadi Tuan Rumah Munas IMAKAHI XVIII
Munas IMAKAHI merupakan salah satu kegiatan yang rutin diselenggarakan untuk membahas berbagai hal yang berhubungan dengan profesi kedokteran hewan di Indonesia. Musyawarah Nasional yang diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia yang ke XVIII ini diadakan di 3 lokasi yang berbeda dan IPB (Institut Pertanian Bogor) dinobatkan sebagai tuan rumah. Acara Munas IMAKAHI ke XVIII diadakan selama beberapa hari dari tanggal 19 sampai 25 Januari di Kampus Fakultas Kedokteran Hewan IPB, Taman Safari Cisarua dan juga Wisma BPSDM Kemendagri Bogor.
Tahun ini, acara Munas IMAKAHI di ketuai oleh Muhammad Faruq Izzuddien dan diikuti oleh berbagai pihak seperti pengurus besar IMAKAHI, pengurus cabang, anggota hingga badan pengawas IMAKAHI. Ada juga beberapa peserta delegasi Fakultas Kedokteran Hewan dari beberapa universitas, antara lain:
Selain diikuti oleh pihak delegasi dari beberapa universitas dan para pengurus IMAKAHI, acara Munas juga dihadiri oleh pengurus minat profesi kedokteran hewan. Pada kesempatan tersebut, pihak ketua penyelenggara acara Munas menyampaikan bahwa profesi dokter hewan adalah profesi yang mulia. Tugas dokter hewan yang menjaga kesehatan manusia lewat pemeliharaan kesehatan hewan perlu diakui sebagai tugas yang begitu mulia. Selain itu, tentu saja dokter hewan juga bertugas untuk mencegah penyakit dan mengobati hewan sekaligus menjaga lalu lintas perpindahan hewan yang berlangsung antar daerah.
Bahkan Muhammad Faruq menyampaikan bahwa dokter hewan harus bertanggung jawab untuk menjaga kesehatan masyarakat dan juga melindungi plasma nutfah dan pelestarian lingkungan. Berbagai faktor lingkungan harus diperhatikan oleh semua orang yang berprofesi sebagai dokter hewan. Hal ini bertujuan untuk mencegah dampak pemanasan global dan lain sebagainya. Itulah beberapa poin yang disimpulkan dalam acara Munas ke XVIII yang diadakan oleh IMAKAHI IPB (Institut Pertanian Bogor) sebagai tuan rumah yang diadakan di beberapa tempat.
Tahun ini, acara Munas IMAKAHI di ketuai oleh Muhammad Faruq Izzuddien dan diikuti oleh berbagai pihak seperti pengurus besar IMAKAHI, pengurus cabang, anggota hingga badan pengawas IMAKAHI. Ada juga beberapa peserta delegasi Fakultas Kedokteran Hewan dari beberapa universitas, antara lain:
- Institut Pertanian Bogor,
- Universitas Syiah Kuala,
- Universitas Airlangga,
- Universitas Gajah Mada,
- Universitas Nusa Tenggara Barat,
- Universitas Brawijaya,
- Universitas Udayana,
- Universitas Nusa Cendana,
- Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
- Universitas Hasanuddin.
Selain diikuti oleh pihak delegasi dari beberapa universitas dan para pengurus IMAKAHI, acara Munas juga dihadiri oleh pengurus minat profesi kedokteran hewan. Pada kesempatan tersebut, pihak ketua penyelenggara acara Munas menyampaikan bahwa profesi dokter hewan adalah profesi yang mulia. Tugas dokter hewan yang menjaga kesehatan manusia lewat pemeliharaan kesehatan hewan perlu diakui sebagai tugas yang begitu mulia. Selain itu, tentu saja dokter hewan juga bertugas untuk mencegah penyakit dan mengobati hewan sekaligus menjaga lalu lintas perpindahan hewan yang berlangsung antar daerah.
Bahkan Muhammad Faruq menyampaikan bahwa dokter hewan harus bertanggung jawab untuk menjaga kesehatan masyarakat dan juga melindungi plasma nutfah dan pelestarian lingkungan. Berbagai faktor lingkungan harus diperhatikan oleh semua orang yang berprofesi sebagai dokter hewan. Hal ini bertujuan untuk mencegah dampak pemanasan global dan lain sebagainya. Itulah beberapa poin yang disimpulkan dalam acara Munas ke XVIII yang diadakan oleh IMAKAHI IPB (Institut Pertanian Bogor) sebagai tuan rumah yang diadakan di beberapa tempat.
Komentar
Posting Komentar